Nasihat Imam Ali Zainul Abidin AS bin Hussain AS

9 Januari 2011

Berfikirlah dan berbuatlah sesuai tujuan penciptaanmu, karena Allah tidak menciptakan untuk kesia-siaan.

Hati-hatilah berteman dengan pendosa, membantu orang yang zalim, dan mendekati orang yang fasik. Waspadalah terhadap fitnahan mereka dan menjauhilah dari lingkungan mereka. Ketahuilah bahwa orang yang menentang para wali Allah, yang beragama dengan selain agama Allah SWT serta yang berbuat sewenang-wenang dalam perintah-Nya bukan dengan perintah wali Allah, maka ia mendapat siksa dalam api neraka yang akan menghanguskan (menghancurkan) jasad, siksaan yang melebihi batas kemampuannya karena itu ambillah pelajaran, wahai yang punya kesadaran, dan pujilah Allah yang telah memberimu petunjuk serta ketahuilah bahwa engkau tidak akan keluar dari kekuasaan Allah kepada takdir selain-Nya, dan ingatlah bahwa Allah akan menilai amal kalian, kemudian kepada-Nyalah kalian akan digiring, karena itu ambillah manfaat dari nasihat ini dan bertingkah lakulah dengan tingkah laku orang-orang yang shaleh.

Dalam sebuah surat yang ditulis oleh Imam Ali Zainul Abidin kepada Muhammad bin Muslim Al-Zuhri, diantara isinya: “Allah mewajibkan kepada ulama agar menerangkan (kepada manusia) dan tidak menutup-nutupinya. Ketahuilah paling ringannya apa yang kalian sembunyikan (lakukan) adalah kalian telah menenangkan kegusaran orang yang zalim dan dengan mendekatinya kamu kepadanya memudahkan jalan kesesatan. Bukankah undangannya kepadamu akan menjadikanmu sebagai as (poros) untuk memutar balikkan kekejaman mereka dan menjadikanmu sebagai jembatan menuju bencana yang menimpanya serta menjadikanmu sebagai tangga yang menyampaikan kepada kesesatan yang sekaligus mengajak yang lain untuk berbuat kejahatan seperti mereka. Mereka akan memasukkan keraguan kepada ulama dengan bantuanmu dan akan menjadikanmu sebagai penasihat atas kelakuannya yang jahat. Kelakuanmu dalam menampakkan kejahatan dan perpecahan lebih buruk dibanding kelakuan yang dapat dimainkan oleh orang-orang kepercayaan mereka, maka alangkah sedikitnya apa yang diberikan kepadamu jika dibandingkan dengan sesuatu yang engkau berikan kepada mereka, dan alangkah tidak berharganya kenikmatan yang mereka berikan kepadamu padahal mereka telah menghancurkan dirimu. Karena itu berusahalah (perhatikan) untuk keselamatan dirimu dan ketahuilah bahwa tidak akan ada yang memperhatikan nasibmu selain dirimu sendiri.

Tiada tetesan yang lebih Allah cintai dari dua tetesan: tetesan darah di jalan Allah, dan tetesan air mata di malam hari karena semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Tiga karakter (yang jika ada pada orang mukmin akan membawa) keberuntungan: mencegah lisannya dari mengganggu manusia atau menggunjing mereka, menyibukkan dirinya untuk sesuatu yang bermanfaat (baginya) di dunia maupun di akhirat, serta selalu menangisi segala kesalahannya.

Tiga karakter yang apabila ada pada orang mukmin maka dia dalam lindungan Allah dan akan dinaungi di bawah naungan Arsy-Nya di hari kiamat serta akan merasakan ketenangan di hari ketakutan. Yaitu: 1. seorang yang memberikan sesuatu yang dia sendiri butuh padanya; 2. seorang yang tidak menggerakkan kaki atau tangannya sehingga ia tahu di jalan Allah-kah melangkah atau di jalan kemaksiatan pada-Nya; 3. seorang yang tidak mencela saudaranya hingga dia membersihkan kepribadiannya dari celaan itu.

Janganlah engkau memusuhi seseorang yang menurut persangkaanmu tidak akan membahayakanmu. Dan janganlah engkau enggan untuk berteman dengan seseorang yang menurut anggapanmu tidak akan membawa manfaat untukmu.

Sesungguhnya sempurnanya pengenalan seseorang terhadap agamanya, yaitu ketika meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya, tidak banyak berdebat, bersifat ramah, penyabar dan baik tingkah lakunya.

Kekayaan yang sebenarnya yaitu ketika tidak mengemis dari selain-Nya. Duduk bersama para shalihin (orang-orang yang baik) akan menghantarkan kepada kebaikan.

Hati-hatilah berteman dengan orang yang fasik, sebab dia akan menjualmu dengan sesuap makanan atau yang lebih sedikit dari itu.

Hati-hatilah berteman dengan seseorang yang dungu karena dia bisa mencelakakanmu saat ingin berbuat baik untukmu.

Hati-hatilah bersahabat dengan orang yang kikir karena dia tidak akan membantumu dengan hartanya di saat engkau sangat membutuhkannya.

Berhati-hatilah berteman dengan orang yang pembohong karena dia laksana fatamorgana, mendekatkan sesuatu yang jauh kepadamu dan menjauhkan dirimu sesuatu yang dekat.

Jika ada seseorang yang mencelamu terus-menerus lalu datang padamu untuk meminta maaf maka terimalah permohonan maafnya. Pandangan mukmin pada saudaranya yang mukmin yang disertai kecintaan dan kerahmatan baginya terhitung sebagai ibadah.

Hak tetanggamu atasmu yaitu: kau jaga saat dia tidak ada, kau hormati dirinya ketika ia ada, kau tolong dirinya saat teraniaya. Jangan engkau mencari-cari kekurangannya, dan ketika engkau melihat kejelekan padanya, jangan engkau sebar-luaskan. Apabila engkau yakin dia akan menerima nasihatmu, maka nasihatilah di tempat yang tersembunyi. Dan jangan engkau biarkan dia dalam kesulitan, selamatkan dia dari ketergelincirannya, maafkanlah kesalahannya dan bergaulah dengannya dengan sebaik-baik pergaulan.

Ya Allah! Jagalah diriku dari menganggap hina orang yang tidak memiliki sesuatu atau menganggap utama orang yang memiliki kekayaan. Karena orang yang mulia itu adalah orang yang dimuliakan oleh ketaatannya kepada-Mu, dan orang yang agung itu adalah orang yang diagungkan penghambaannya kepada-Mu.

Orang mukmin amalnya akan disertai kesabaran, duduknya ingin menimba ilmu, diamnya demi keselamatan, akan merahasiakan apa yang diamanatkan kepadanya sekalipun kepada teman dekatnya, tidak akan menyembunyikan kesaksian bagi orang yang jauh, tidak berbuat kebenaran karana riya dan tidak meninggalkan karena malu. Jika dipuji ia takut pujian. Dan segera memohon ampun ke hadirat Allah terhadap apa-apa yang tidak mereka ketahui (tentang kepribadiannya). Dan tidak melayani perbuatan bodoh yang dilakukan oleh orang-orang bodoh.

Hak orang yang berbuat baik kepadamu, hendaknya engkau mensyukurinya, selalu kau sebut kebaikannya, kau sebarkan sebutan yang baik tentangnya, kau doakan dirinya dengan ikhlas kepada Allah SWT. Apabila telah engkau laksanakan semua itu, berarti kau telah mensyukurinya baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Dan jika engkau mampu untuk membalas kebaikannya, balaslah kebaikannya atau setidak-tidaknya persiapkanlah sesuatu untuk membalasnya dan bulatkanlah tekadmu untuk melaksanakannya.

Yang paling Allah cintai diantara kalian adalah yang paling baik amalannya. Sedangkan amalan yang paling mulia adalah yang paling ikhlas nilainya. Dan yang paling selamat dari siksa Allah adalah orang yang paling takut kepada-Nya. Sedang yang paling dekat kepada Allah adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling diridhai Allah adalah orang yang mengurusi keperluan keluarganya. Sedang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.

Seandainya manusia menyadari kemuliaan mencari ilmu maka mereka akan mencarinya walaupun harus menumpahkan darah atau mengarungi gelombang lautan.

Imam Ali Zainul Abidin as bertemu dengan orang yang baru sembuh dari sakit dan berkata: “Kamu telah dibahagiakan dengan pensucian dari dosa-dosa. Sesungguhnya Allah telah menyebutmu maka sebutlah nama-Nya, Yang telah menyembuhkanmu maka bersyukurlah.

Janganlah berbohong, baik yang kecil atau yang besar dan dalam keadaan sengaja atau hanya main-main.

Dosa yang dapat menolak doa yaitu: niat yang jelek, bathin yang jahat, bersifat munafik saat bersama saudaranya, menjawab sesuatu dengan kebohongan, melakukan shalat yang fardhu hingga lewat waktunya, enggan melakukan kebaikan (sedekah) yang mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, dan suka menggunakan kata-kata jelek dan keji dalam pembicaraan.

Imam Ali bin Husein as ditanya: “Bagaimana keadaanmu wahai putra Rasulullah?” Beliau menjawab: “Saat ini aku dituntut delapan perkara: 1. Allah SWT menuntutku dengan kewajiaban-kewajiban; 2. Rasulullah menuntutku dengan sunnahnya; 3. keluarga dengan nafkahnya; 4. jiwa mengajakku untuk menuruti syahwat; 5. sedang syaitan mengajakku bermaksiat; 6. dua malaikat menuntutku untuk beramal baik; 7. malaikat maut ingin mencabut ruhku; 8. sedang kuburan menunggu jasadku, dan diriku berada diantara perkara-perkara yang mengejarku.

Siapa yang takut dari api neraka akan bergegas untuk bertaubat kepada Allah dari dosa-dosa dan akan menghindar dari hal-hal yang haram.

Hati-hatilah dari merasa senang ketika berdosa, sesungguhnya yang senang ketika berbuat dosa lebih jelek dari perbuatan dosa itu sendiri.

Dosa-dosa yang merusak nikmat: 1. zalim (aniaya) terhadap manusia; 2. menghilangkan kebiasaan berbuat baik dan makruf; 3. mengkufuri nikmat; 4. meninggalkan rasa syukur.

Janganlah engkau enggan meninggalkan perbuatan jahat meskipun engkau telah dikenal sebagai ahlinya.

Tidak ada sesuatu yang lebih Allah cintai (dari seorang hamba) setelah pengenalan (makrifat) kepada-Nya lebih dari penjagaan terhadap perut dan kemaluaannya.

Berapa banyak orang terpedaya karena indahnya pujian terhadapnya. Dan berapa banyak yang tertipu karena kesalahannya yang selalu ditutupi. Serta berapa banyak yang terpedaya oleh banyaknya kebaikan (Allah) atasnya.

Barang siapa yang berjiwa mulia akan memandang rendah terhadap dunia.

Sebaik-baik pembuka suatu perkara adalah kejujuran dan penutup yang terbaik adalah menepati janji.

Kerelaan terhadap ketentuan (takdir) yang tidak disenangi merupakan tingkat keyakinan yang tertinggi.

Beliau ditanya: “Siapakah manusia yang paling agung?” Jawabnya: “Yaitu yang tidak menganggap dunia agung di matanya.”

Wahai manusia takutlah terhadap Allah, dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan. Dan setiap orang akan mendapati segala kebajikan yang ia lakukan, begitu juga kejahatan yang telah ia kerjakan, ia ingin antara ia dengan hari itu (kiamat) ada masa yang jauh, dan Allah memperingatkan kamu terhadap (siksa)-Nya. Celakalah engkau wahai anak Adam yang selalu lalai namun tidak dilalaikan. Tidakkah kau tahu ajalmu sangat cepat menjemputmu, ia sekarang menuju kepadamu dan mencarimu. Ketika ajalmu telah tiba, malaikat maut akan mencabut ruhmu. Kemudian engkau akan digiring ke kuburan seorang diri. Setelah ruhmu dikembalikan akan datang dua malaikat yaitu Munkar dan Nakir untuk menanyaimu dan mengujimu dengan ujian yang berat. Ketahuilah bahwa pertanyaan pertama yang akan mereka tanyakan kepadamu adalah tentang Tuhanmu yang engkau jadikan sesembahan, tentang Nabi yang diutus kepadamu, tentang agamamu yang engkau anut, tentang kitab suci yang engkau baca dan tentang imammu yang engkau jadikan panutan. Juga tentang umurmu untuk apa engkau pergunakan serta hartamu dari mana engkau dapatkan dan untuk apa kau keluarkan.

Hak ibumu hendaknya kau ketahui: dia mengandung dan memberimu sari makanan ketika tak seorangpun melakukannya. Menjagamu dengan pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya serta seluruh anggota badannya dengan perasaan kasih sayang. Dia menanggung sakit, derita dan kesusahan saat mengandungmu. Sehingga lahirlah kamu ke dunia ini. Rela kamu kenyang ketika dia lapar, memberimu pakaian walaupun dirinya tak berpakaian, menegukkan minuman sementara dia kehausan, menaungimu walau dirinya tidak ternaungi apapun, memberikan kenikmatan kepadamu dengan penderitaan baginya, menidurkanmu dalam pangkuannya sementara semalam penuh matanya tidak terpejamkan. Perutnya jadi wadah untukmu, pangkuannya menjadi tempat berlindungmu, air susunya jadi minuman untukmu dan dirinya jadi pelindungmu. Tegar di tengah panas atau dinginnya dunia demi dirimu. Maka bersyukurlah kepadanya sesuai dengan kebaikannya padamu. Namun kamu takkan mampu mensyukurinya kecuali dengan pertolongan dan karunia Allah SWT.

Siap siagalah dan perhatikan apa yang kau perbuat untuk dirimu serta siapkan jawaban sebelum datang ujian, pertanyaan dan evaluasi. Jika engkau telah termasuk seorang yang mukmin yang mengerti akan tuntutan agamamu serta mengikuti orang-orang yang jujur (shadiq) dan menyakini kekuasaan wali-wali Allah SWT, maka Allah akan memberikan hujjah dan alasan yang benar kepadamu, dan menjadikan lidahmu dapat menjawab semua pertanyaan dengan tepat, serta akan diberita-gembirakan dengan syurga dan akan mendapat keridhaan Allah SWT. Sedang para malaikat akan menjemputmu dengan riang gembira dan dengan wewangian yang semerbak. Namun bila engkau sebaliknya dari itu, maka lidahmu akan gugup dan hujjahmu akan lemah serta tidak mungkin engkau akan bisa menjawab pertanyaan itu dengan sempurna. Dan nerakalah tempatmu dan para malaikat penyiksa akan datang dengan membawa hidangan air yang mendidih dan dibakar di dalam neraka.

_______________

Imam Ali bin Husain علي بن الحسین
658-712 M; Gelar: as-Sajjad, Zainul Abidin
Pengarang buku Shahifah as-Sajadiyyah yang merupakan buku penting dalam ajaran Syi’ah.

Tinggalkan komentar