Kekafiran bagi Yazid bin Muawiyah

25 Desember 2010

Diantara fakta yang membuktikan kafirnya Yazid adalah dari rangkap syairnya sendiri. Sebagai contoh, dia menulis:

“Jika meminum arak dihalang di dalam agama Muhammad, biarkanlah ianya; saya akan menerima kristen.”

“Adalah dunia ini saja untuk kami. Tidak ada dunia yang lain. Kami tidak perlu dihalang untuk menikmati kelezatan dari dunia ini.”

Rangkap ini terdapat dalam koleksi syair-syair, dan Abul-Faraj bin Jauzi telah merekamkannya di dalam bukunya Radd Ala-Mutaasibul-Anid. Dan lagi katanya:

“Siapapun yang menakutkan kami dengan cerita mengenai kiamat, biarkanlah dia. Itu adalah dusta yang menghalang kami dari kelezatan nyanyian dan musik.”

Sibt Ibn Jauzi menulis di dalam ‘Tadhkira’ hal. 148, ketika keturunan dibawa sebagai tawanan ke Syria; Yazid sedang duduk diaras dua istananya. Dia menyatakan dua rangkap ini:

“Ketika unta-unta membawa tawanan tiba, gagak berbunyi (petanda buruk).”

“Saya berkata: Duhai gagak apakah kamu berbunyi atau tidak, saya tetap membalas dendam terhadap Nabi.”

Dendam merujuk kepada fakta yang keturunan terdahulunya yang terbunuh di peperangan Badr, Uhud, dan Hunain. Dia membalas dendam terhadap kematian mereka dengan membunuh anak-anak Nabi. Bukti yang lain mengenai kekafirannya adalah ketika dia mengadakan keramaian untuk merayakan syahidnya Imam Husain, dia menyampaikan rangkap kata seperti orang yang tidak beragama. Dari Abdullah bin Uzza Bari. Sibt Ibn Jauzi, Abu Raihan dan yang lainnya telah menulis, bahwa Yazid berharap yang keturunannya dapat hadir, mereka yang semua adalah kafir jahiliah yang telah terbunuh di Badr atas arahan Nabi. Yazid berkata:

“Saya berharap mereka dari Bani saya, yang telah terbunuh di Badr, dan mereka yang melihat orang suku Khazraj meraung (di dalam peperangan Uhud) disebabkan oleh tikaman lembing, ada disini. Mereka pasti akan bersorak memuji saya dengan kuat dan berkata: Wahai Yazid, semoga tanganmu tidak lumpuh, karena kamu telah membunuh ketua banu-nya (banu Nabi). Saya melakukannya sebagai membalas dendam untuk Badr, yang mana kini telahpun selesai. Bani Hashim hanya bermain dengan kerajaan. Tidak ada pengkhabaran dari Allah dan tidak juga wahyu yang disampaikan. Saya bukanlah dari keturunan Khandak jika saya tidak menuntut dendam terhadap keturunan Nabi. Kami menuntut dendam atas mereka yang dibunuh oleh Ali dengan membunuh anak-anaknya.”

_______________

Aqai Sultanul Wa’ezim Shirazi, Peshawar Night

Satu Tanggapan to “Kekafiran bagi Yazid bin Muawiyah”

  1. hendrik lamoso Says:

    salam wa rahmah. mantap akhi. izin share


Tinggalkan Balasan ke hendrik lamoso Batalkan balasan