Persatuan Sunni-Syiah

19 November 2023

Putri Syuaib A.S. kepada Musa A.S

18 November 2023

Tidak ada satu pun pernyataan yang memuaskan tentang recruitment, pengukuran kinerja dan pencapaian yang baik terhadap pekerjaan selain daripada ayat suci Quran yang menyatakan:

إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا

“Sesungguhnya Ayahku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan pekerjaan) mu.” (Al Qashas 25)

Perkataan di atas disampaikan langsung oleh Putri Syu’aib a.s. kepada Musa a.s. dengan malu-malu setelah melihat langsung dengan dua matanya bagaimana Musa a.s. bekerja.

Selanjutnya kepada Ayahnya, Putri Syu’aib a.s. berkata:

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: ‘Wahai Ayahku, angkatlah ia sebagai pekerja, sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja pada kita ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.‘” (Al Qashas 26)


Amirul Mu’minin dalam Aqidah Sunni dan Syiah

12 Maret 2020

Ahlu-s-sunnah dengan bersandar pada arti etimologi Amirul Mu’minin menyematkan laqab tersebut untuk semua khalifah, dari Khulafa Rasyidin, Khulafa Bani Umayyah dan Khulafa Bani Abbasiyah. Sementara dalam keyakinan Syiah, laqab tersebut khusus bagi Imam Ali bin Abi Thalib as[9] Amirul Mu’minin dalam literatur Syiah memiliki arti khusus, yaitu pemimpin atau amir langsung pasca Rasulullah saw, yang dengan definisi tersebut hanya Imam Ali as yang dimaksud dan tidak ada sosok lain selainnya.

Sejumlah riwayat menyebutkan, dimasa Rasulullah saw masih hidup pun, oleh Rasulullah saw sendiri, Ia memanggil dan menyebut Imam Ali as dengan sebutan Amirul Mu’minin. [10] Oleh karena itu, laqab tersebut hatta oleh Para Imam Maksum lainnya tidak dapat menggunakannya. Kekhususan laqab Amirul Mu’minin untuk Imam Ali as menunjukkan pasca wafatnya Rasulullah saw kepemimpinan kaum Muslimin berada di pundak Imam Ali as dan itu yang telah menjadi keinginan Rasulullah saw dengan menggelari Imam Ali as sebagai Amirul Mu’minin sejak awal, sebagaimana sabda Rasullah saw sebagai berikut:

“Jika umat tahu kapan laqab tersebut diperuntukkan untuk Ali maka keutamaannya tidak akan pernah mereka ingkari. Karena Ali sejak manusia masih berada di antara ruh dan jasad, laqab tersebut telah diperuntukkan untuknya. Ketika Allah swt berfirman, “Apakah Aku bukan Tuhanmu?” Dijawab, “Tentu saja Engkau Tuhanku.” Maka Allah swt berfirman, “Aku adalah Tuhanmu dan Muhammad adalah Nabimu dan Ali adalah pemimpinmu.” [11]

Akan tetapi Syiah Ismailiyah juga menyematkan laqab Amirul Mukminin untuk Khulafa Fatimiyah dan Syiah Zaidiyah juga menyematkan laqab tersebut untuk para Imam mereka dari kalangan Alawiyyin. [12]